Bisnis.com, JAKARTA— IHSG berflukutuasi sepanjang sesi I Rabu (11/11/2015) di saat investor global menunggu rilis data ekonomi China.
IHSG menguat 0,19% atau naik 8,6 poin ke level 4.459,65 pada jeda siang. Indeks pagi ini berfluktuasi antara level 4.425,88—4.460,19 setelah dibuka melemah tipis 0,02% ke level 4.450,22.
Tim Riset NH Kordindo Securites menyatakan IHSG hari ini berpeluang mempertahankan rebound setelah 4 hari tertekan.
Data penjualan ritel dan produksi industri China yang baru terbit tengah hari adalah faktor penggerak utama yang menentukan arah indeks bursa global dan IHSG.
“Data perdagangan dan inflasi menunjukkan perlambatan di China masih berlangsung. Hari ini akan ada data produksi industri dan penjualan ritel,” tulis Tim Riset NH Korindo Securities.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan IHSG masih ada di dalam fase konsolidasi dengan peluang menguat jika ada dorongan faktor domestik.
Sebanyak 101 saham menguat dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 129 saham melemah dan 291 saham stagnan.
PT Astra International Tbk (ASII) kembali menjadi saham yang paling sensitif terhadap pergerakan rupiah, memimpin penguatan denga kenaikan 2,69% di saat rupiah terapresiasi hingga 76 poin ke Rp13.543 di pasar spot.
Saham semen juga menguat signfikan setelah data yang menunjukkan penjualan semen naik 10,7% pada Oktober. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) naik 5,25%.
Sebanyak 3 indeks sektoral menguat dan 6 indeks sektoral melemah dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg. Saham semen mendorong indeks sektor industri dasar naik paling tajam, sebesar 3,31%.
Indeks Bisnis27 mengakhiri sesi I dengan penguat 0,66% ke level 378,50. Bisnis27 pagi ini bergerak fluktuatif antara level 374,21—378,66 setelah dibuka turun 0,09% ke level 375,68.