Bisnis.com, JAKARTA— Aksi jual yang menerpa perdagangan di bursa global membuat IHSG semakin merosot pada Selasa (10/11/2015).
IHSG langsung merosot 0,79% di awal perdagangan atau turun 35,38 poin ke level 4.464,13. Pada pukul 09.11 WIB, indeks acuan Bursa Efek Indonesia melemah 0,21% atau turun 9,53 poin ke level 4.489,98.
“Hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan seiring dengan terkoreksinya bursa AS dan semakin besarnya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga tahun ini,” ujar Tim Riset Samuel Sekuritas.
Sentimen negatif mewarnai perdagangan bursa saham dunia akibat spekulasi penaikan Fed Fund Rate pada Desember dan data ekonomi China yang lesu.
Ekspektasi perlambatan ekonomi China diperkuat setelah Negeri Tiongkok hanya mencetak inflasi 1,3% pada Oktober, inflasi terendah dalam 5 bulan terakhir.
Indeks Dow Jones dini hari tadi ditutup melemah 1%, sedangkan S&P 500 turun 0,98%. Indeks Nikkei 225 bergerak melemah 0,71%, Hang Seng merosot 1,4%, sedangkan indeks Straits Times melemah 0,42%.
Sebanyak 100 saham telah melemah dari 521 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 12 saham menguat dan 409 saham masih stagnan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah beban utama dengan pelemahan 1,89%, diikuti oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang turun 1,28%.
Di sisi lain, investor masih mengincar saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang lagi-lagi mencatatkan penguatan 1,79% di tengah pelemahan mayoritas saham.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral melemah dan 2 indeks sektoral menguat. Indeks sektor pertambangan memimpin pelemahan, turun 0,59%.
Indeks Bisnis27 dibuka turun 1,23% ke level 377,37. Pada pukul 09.12 WIB, Bisnis27 bergerak melemah 0,19% atau 0,7 poin ke level 381,38.
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | -1,89% |
TLKM | -1,28% |
BMRI | -1,44% |
KLBF | -3,47% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
HMSP | +1,76% |
BDMN | +0,35% |
MNCN | +0,29% |
NIRO | +2,91% |
sumber: Bloomberg
