Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO semakin rebound, pada Senin pagi (9/11/2015), terdorong oleh depresiasi rupiah dan ringgit.
Kontrak berjangka CPO untuk Januari 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,86% ke harga 2.342 ringgit per ton.
Komoditas tersebut konsisten menguat dan sempat menyentuh level tertinggi di 2.350 ringgit per ton. Pada pukul 10.00 WIB, CPO diperdagangkan menguat 1,08% ke level 2.347 ringgit atap Rp7,34 juta per ton.
Harga kontrak minyak sawit rebound seiring dengan depresiasi ringgit dan rupiah di pasar spot. Ringgit diperdagangkan melemah 1,04% ke 4,3570 per dolar AS pada pukul 10.19 WIB, sedangkan rupiah melemah 0,75% ke Rp13.666 per dolar AS.
Depresiasi ringgit dan rupiah memperkuat daya saing CPO terhadap minyak nabati lain, khususnya minyak kedelai yang banyak diproduksi di Amerika Serikat.
Akhir pekan lalu, proyeksi rekor kenaikan stok CPO di Malaysia dan penurunan permintaan India menekan pergerakan harga CPO di pasar komoditas berjangka.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Januari 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
9/11/2015 (10.00 WIB) | 2.347 | +1,08% |
6/11/2015
| 2.322 | -1,11% |
5/11/2015 | 2.348 | -0,51% |
4/11/2015 | 2.360 | +2,16% |
3/11/2015 | 2.310 | -0,90% |
Sumber: Bloomberg