Bisnis.com, JAKARTA— IHSG merosot tajam meninggalkan level 4.500 pada akhir sesi I Senin (9/11/2015), terseret pelemahan seluruh indeks sektoral.
IHSG turun 1,52% atau 69,29 poin ke level 4.497,26 pada jeda siang. Indeks pagi ini terus tertekan antara level 4.491,04—4.555,57 setelah dibuka melemah 0,29% ke level 4.553,42.
Reza Priyambada, analis dari NH Korindo Securites, memperkirakan laju pelemahan IHSG berpotensi berlanjut karena masih ada beberapa utang gap yang harus ditutup setelah merosot melewati level 4.546—4.560.
“Masih ada utang gap di level 4.346-4.381 dan 4.470-4.496. Untuk itu, tetap cermati sentimen yang ada dan berharap kenaikan dapat terjadi,” kata Reza.
Peluang The Fed menaikkan suku bunga semakin besar setelah penyerapan tenaga kerja di AS tercatat mencapai 271.000 orang pada Oktober, penambahan terbanyak pada 2015.
Sentimen tersebut menekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia bersama bursa emerging market lain di Asia. Kospi turun 0,64%, sedangkan KLCI Malaysia turun 0,20%.
Seluruh indeks sektoral bergerak di zona merah. Indeks sektor aneka industri turun paling tajam dengan pelemahan 2,97%.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) adalah beban terberat sektor aneka industri dan IHSG, melemah 3,41%.
Momen pelemahan digunakan beberapa investor untuk membeli saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang naik 2,36%. Dua saham telekomunikasi juga menguat yaitu PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 4,6% dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang menguat 2,35%.
Sebanyak 49 saham menguat, 202 saham melemah, dan 270 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
Indeks Bisnis27 melemah 2,11% pada jeda siang ke level 381,63. Bisnis27 pada sesi I terus bergerak di zona merah antara level 381,09—388,36 setelah dibuka turun 0,43% ke level 388,19.