Bisnis.com, JAKARTA— IHSG kembali tergelincir di awal perdagangan Senin (9/11/2015) setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat memperbesar peluang penaikan Fed Fund Rate pada Desember.
IHSG mengawali pekan dengan pelemahan 0,29% atau 13,13 poin ke level 4.553,42 di pembukaan. Pada pukul 09.06 WIB, IHSG bergerak turun 0,44% atau 20,01 poin ke level 4.546,55.
Indikasi The Fed mulai memperketat kebijakan moneter pada Desember semakin kuat setelah rilis data tenaga kerja AS. Sektor non-pertanian AS menambah 271.000 tenaga kerja pada Oktober, penyerapan tenaga kerja bulanan terbanyak pada 2015.
Indeks bursa regional pagi ini bergerak di zona merah tertekan sentimen The Fed. Hanya investor di bursa Jepang yang bereaksi positif mengharapkan penguatan dolar dan kondisi ekonomi AS yang membaik meningkatkan pendapatan emiten eksportir Negeri Sakura.
Indeks Hang Seng bergerak melemah 0,19%, indeks Kospi turun 0,42%, sedangkan Straits Times menguat tipis 0,07%. Nikkei 225 telah menguat 1,74% bersama indeks Topix yang naik 1,67%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 8 indeks sektoral melemah dan 1 indeks sektoral menguat. Pelemahan terdalam terjadi pada indeks sektor aneka industri sebesar 1,23%, sedangkan indeks sektor pertambangan naik tipis 0,07%.
Sebanyak 10 saham menguat, 25 saham melemah, dan 486 saham masih stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di BEI.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi beban terberat IHSG dengan pelemahan 4,13 poin, sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memimpin saham-saham yang menguat dengan kenaikan 0,94 poin.
Indeks Bisnis27 dibuka turun 0,43% ke level 388,19. Pada pukul 09.06 WIB, Bisnis27 bergerak melemah 0,63% atau 2,45 poin ke level 387,42.
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BMRI | -1,95% |
ASII | -0,76% |
BBCA | -0,37% |
SMGR | -1,64% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
BBNI | +1,04% |
TLKM | +0,18% |
ADRO | +1,61% |
INCO | +1,12% |
sumber: Bloomberg