Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi kembali menguat, menjelang pengumuman cadangan devisa dan paket kebijakan jilid VI oleh pemerintah.
Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, Rabu (4/11/2015) pk. 09:51 WIB naik 11,6 poin atau 0,12% ke 97,572%.
Sementara itu yield turun 1,7 poin atau 0,19% ke 8,723%.
“Pagi ini pasar obligasi di buka menguat di bandingkan penutupan kemarin sore, dengan potensi menguat terbatas,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (4/11/2015).
Dikemukakan penguatan surat utang negara terjadi di saat pelaku pasar dan investor menunggu data cadangan devisa yang kemungkinan di umumkan hari ini.
Paket kebijakan VI, tambahnya, juga di nanti para investor untuk bisa menjaga optimisme di pasar obligasi.
Selain itu, ujarnya, rupiah dibuka menguat pagi ini, sehingga memberikan dorongan kenaikkan harga pada pasar obligasi.
“Komposisi kepemilikan asing juga tidak berubah, masih tetap sama dalam rentang 2 minggu terakhir,” kata Nico.
Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56
Tanggal | Harga (%) | Yield |
Pk. 09.51 WIB (4 November) | 97,572 | 8,723 |
3 November | 97,456
| 8,740 |
Sumber: Bloomberg, 2015