Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berbalik menguat mengikuti pergerakan rupiah di pasar spot pada Selasa (3/11/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.594 per dolar AS, menguat 88 poin atau 0,64% dari kurs kemarin.
Rupiah meneruskan penguatan di pasar spot, diperdagangkan menguat 111 poin atau 0,81% ke Rp13.558 per dolar AS dan konsisten terapresiasi antara level Rp13.539—Rp13.635 per dolar AS.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan deflasi harga di Indonesia di saat dolar cenderung stabil menjaga tren positif pada pergerakan rupiah.
“Inflasi tahunan turun drastis di Oktober setelah secara umum harga-harga lebih rendah dibandingkan September sehingga meningkatkan harapan penurunan BI Rate,” katanya.
Namun, Rangga mengatakan penguatan rupiah bisa tertahan jika tren penurunan harga komoditas berlanjut hingga hari ini. Di sisi lain, rupiah bisa semakin menguat jika pertumbuhan ekonomi membaik pada kuartal III/2015.
Harga minyak mentah rebound 0,2% ke US$46,23/barel pada pukul 09.58 WIB, kembali ke tren positif setelah kemarin sempat jatuh 2,21%. Adapun CPO masih tertekan di Bursa Malaysia, turun 0,73% ke harga 2.314 ringgit per ton pada pembukaan.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
3 November | Rp13.594 |
2 November | Rp13.682 |
30 Oktober | Rp13.639 |
29 Oktober | Rp13.562 |
28 Oktober | Rp13.630 |
Sumber: Bank Indonesia