Bisnis.com, JAKARTA -- Pendapatan bersih PT United Tractors Tbk. (UNTR) turun 6% menjadi Rp38,3 triliun sepanjang Januari-September sejalan dengan bisnis batubara yang lesu.
Pada periode sama tahun lalu, perseroan masih membukukan pendapatan bersih Rp40,81 triliun. Laporan keuangan kuartal III/2015 menyebutkan kinerja hampir seluruh pilar bisnis perseroan menurun selama sembilan bulan berjalan.
Pendapatan dari pilar bisnis mesin konstruksi turun 9,59% (year on year) menjadi Rp10,75 triliun akibat penurunan penjualan Komatsu. Penjualan alat berat itu turun hingga 40% menjadi 1.799 unit hingga September.
Dalam keterangan resmi, anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu menyampaikan perlambatan di semua sektor pengguna alat berat, terutama pertambangan dan perkebunan, menjadi penyebab. Selain itu, beberapa proyek konstruksi dan infrastruktur belum terealisasi.
Di sisi lain, peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan 6% menjadi Rp4,7 triliun tidak mampu mengompensasi penurunan di lini penjualan alat berat.
Pendapatan dari pilar kontraktor pertambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) pun turun 6,97% menjadi Rp23,37 triliun. Penurunan pendapatan terjadi karena volume produksi batubara berkurang dari 85,1 juta ton menjadi 81,3 juta ton. Pada saat yang sama, volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun dari 611 juta bank cubic metres (bcm) menjadi 593,1 juta bcm.
Pilar usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) juga melemah dengan penurunan pendapatan 12,63% menjadi Rp3,32 triliun seiring dengan koreksi volume penjualan batubara sekitar 13% menjadi 3,95 juta ton.
Adapun industri konstruksi yang merupakan pilar bisnis baru United Tractors baru mencatatkan penjualan Rp825,5 miliar hingga September. Pilar ini dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) yang baru diakuisisi oleh perseroan awal tahun.
Hingga bulan kesembilan, Acset mendapat kontrak baru Rp3,1 triliun. Beberapa proyek yang dikerjakan a.l. Thamrin Nine, apartemen West Vista, Indonesia 1, dan Astra Biz Centre.