Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan dibuka melemah 0,2% atau 9,05 poin ke 4.462,97 pada perdagangan Jumat (30/10/2015).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak melemah pada kisaran 4.450-4.517 pada hari ini.
“Sejumlah faktor eksternal dan internal memberikan sentimen negatif terhadap indeks,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Dari eksternal dia menyebutkan bursa AS ditutup melemah seiring pertumbuhan ekonomi AS kuartal III/2015 yang berada di level 1,5%, dibawah ekspektasi pasar 1,7%. Penurunan tersebut dikarenakan penurunan investasi serta ekspor.
Dari Jepang dirilis data inflasi bulan September YoY di level 0% turun dibandingkan 0,2% dari periode sebelumnya.
Unemployment rate Jepang tercatat stagnan di level 3,4%. Disamping itu, kinerja produksi Jepang tercatat naik 1% dari bulan sebelumnya, melampaui estimasi para ekonom.
“Selain itu, Bank of Japan juga akan merilis interest rate yang diperkirakan stagnan di level 0,” ungkapnya.
Adapun sentimen dari dalam negeri, lanjutnya, RAPBN 2016 telah disetujui DPR dengan pendapatan pemerintah Rp1.822,5 triliun dan pengeluaran Rp2.095,7 triliun, sehingga defisit anggaran berada di level 2,15%.
Bank Indonesia juga memperkirakan terjadinya surplus neraca pembayaran pada tahun ini mempertimbangkan tingginya arus masuk modal asing terlihat dari total portfolio SBN yang mencapai Rp67 triliun year to date.
“Selain itu, diperkirakan indeks masih akan dipengaruhi oleh sentimen laporan keuangan emiten,” tambahnya.