Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 68 poin atau 0,49% pada Selasa (27/10/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor di level Rp13.562 per dolar AS, dari kurs sebelumnya Rp13.630 per dolar AS.
Pelemahan kurs Jisdor terjadi saat rupiah bergerak melemah dipasar spot. Pada pukul 10.03 WIB, rupiah terdepresiasi 0,85% atau 114 poin ke Rp13.594 per dolar AS.
Hal itu terjadi setelah The Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya, tetapi memberi sinyal akan adanya kenaikan paling cepat pada Desember 2015.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan keputusan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga seharusnya bisa memberikan dorongan positif terhadap aset berdenominasi rupiah.
“Akan tetapi meningkatnya peluang kenaikan Fed Fund Rate target di Desember 2015 yang memicu penguatan indeks dolar AS hingga pagi ini diperkirakan justru akan memberikan tekanan pelemahan terhadap rupiah,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
29 Oktober | 13.562 |
28 Oktober | 13.630 |
27 Oktober | 13.626 |
26 Oktober | 13.643 |
23 Oktober | 13.491 |
22 Oktober | 13.640 |
Sumber: Bank Indonesia