Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,16% atau 7,18 poin ke 4.601,57 pada perdagangan Kamis (29/10/2015).
Selanjutnya indeks semakin melemah 0,79% atau36,29 poin ke 4.572,44 pada pukul 09.06 WIB. Dari 520 saham yang diperdagangkan, sebanyak 17 saham menguat, 16 saham melemah, dan 487 saham stagnan.
Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor industri dasar dan kimia.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka turun 0,28% ke 392,24. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi tajam 0,68% atau 91 poin ke Rp13.571.
Pergerakan IHSG tidak sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional Asia setelah The Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 0%-0,25%.
Namun, bank sentral AS memberi sinyal akan menaikkan suku bunga paling cepat pada Desember 2015 seiring adanya perbaikan di sektor belanja rumah tangga serta investasi bisnis.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas menilai keputusan The Fed mempertahankan suku bunga menyusul sejumlah laporan perlambatan ekonomi global menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Adapun dari dalam negeri, Bursa Efek Indonesia menargetkan total nilai emisi obligasi korporasi pada 2016 mencapai Rp 49,96 triliun. Nilai emisi ini lebih rendah dari realisasi tahun ini meskipun perekonomian pada tahun depan diasumsikan membaik, dan investor masih menantikan dirilisnya laporan keuangan perusahaan kuartal III/2015.
Saham-saham yang melemah pagi ini:
BBRI | -0,9% |
UNTR | -2,14% |
GGRM | -1,56% |
BMRI | -0,53% |
Saham-saham yang menguat pagi ini:
BBCA | +0,37% |
UNVR | +0,39% |
INCO | +2,35% |
PWON | +1,82% |
Sumber: Bloomberg.