Bisnis.com, JAKARTA—Depresiasi rupiah dan kebijakan moneter ketat Bank Indonesia mendorong yield Surat Utang Negara bergerak naik.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 naik 1 basis poin ke 8,698% pada Rabu (21/10/2015). Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun 0,04% ke 98,089 pada pukul 10.34 WIB.
Maximilianus Nico Demus, Analis Pendapatan Tetap dari Samuel Sekuritas, mengatakan optimisme investor di pasar obligasi sekunder semakin terkikis. Kondisi ini tampak dari permintaan yield yang tinggi dalam lelang sukuk pemerintah kemarin.
Pemerintah dalam lelang sukuk kemarin hanya menyerap Rp1,7 triliun dari target Rp2 triliun. Penyerapan yang di bawah target antara lain disebabkan oleh permintaan yield yang tinggi. Sukuk bertenor 5 tahun dilepas dengan yield rata-rata 8,64364%.
“Selain pelemahan rupiah, kenaikan interbank rate yang masih secara konsisten berlangsung juga berkontribusi dalam mendorong kenaikan yield SUN,” kata Nico.
Nico memperkirakan yield SUN hari ini masih akan bergerak naik meskipun dengan laju yang lebih rendah dibandingkan perdagangkan kemarin.
Rupiah diperdagangkan melemah 0,12% atau 17 poin ke RP13.700 oer dolar AS pada pukul 10.43 WIB. Jibor 1 bulan hari ini kembali menembus level 8%, naik 4 basis poin ke 8,02000%.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
21/10/2015 (10.34 WIB) | 98,089 (-0,04%) | 8,698 |
20/10/2015 | 98,130 (-0,42%) | 8,691 |
19/10/2015 | 98,539 (+0,04%) | 8,621 |
Sumber: Bloomberg