Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) kembali terdepresiasi, melemah 29 poin pada Senin (19/10/2015).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.563 per dolar AS, melemah 29 poin atau 0,21% dari kurs kemarin.
Rupiah berfluktuasi di pasar spot, pagi ini bergerak antara apresiasi hingga 52 poin ke Rp13.488 per dolar AS dan pelemahan hingga 40 poin ke Rp13.580 per dolar AS.
Mata uang Garuda diperdagangkan menguat 0,14% atau 19 poin ke Rp13.521 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan tren penguatan rupiah tertahan oleh laju penguatan dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.
Harapan penurunan BI Rate setelah Bank Indonesia menyatakan peluang pelonggaran monter terbuka juga semakin reda setelah Jibor naik dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu.
“Dollar Index yang mempertahankan sentimen penguatannya serta pengumuman PDB China yang berpeluang melambat dapat menjadi alasan untuk rupiah kembali melemah,” kata Rangga.
Ekonomi China pagi ini diumumkan tumbuh 6,9% pada kuartal III/2015, pertumbuhan terlambat sejak awal 2009. Namun, capaian kuartal III lebih baik dari konsensus estimasi ekonom sebesar 6,8%.
Adapun Jibor periode 1 bulan hari ini turun 1 basis poin ke 7,96600%, setelah naik 15 basis poin dalam 3 hari perdagangan sebelumnya.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
19 Oktober | Rp13.563 |
16 Oktober | Rp13.534 |
15 Oktober | Rp13.288 |
13 Oktober | Rp13.557 |
12 Oktober | Rp13.466 |
Sumber: Bank Indonesia
