Bisnis.com, JAKARTA— Tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih akan berlanjut pada Senin (12/9/2015).
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan belum terpatahkannya tren penguatan rupiah itu ditopang oleh sejumlah sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri.
“Seiring dengan ekspektasi para pelaku pasar terhadap masih akan dovish- nya The Fed membuat indeks USD masih menunjukan penurunan. Laju Rupiah pun turut dapat memanfaatkan penguatan tersebut untuk dapat ikut menguat,” ungkapnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Selain itu, lanjutnya, sentimen dari dalam negeri pun juga turut mendukung dengan masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi kebijakan BI dan pemerintah yang diluncurkan dalam sejumlah paket.
Namun demikian, dia tetap mengingatkan pergerakan rupiah masih rawan dibayangi aksi ambil untung. Pelaku pasar pun tetap harus mencermati kondisi dan sentimen yang ada dan menyesuaikan dengan riil lapangan.
“Kalau pun terjadi pelemahan [rupiah] tidak akan dalam. Tetapi, dengan laju indeks USD yang cenderung sedang tertekan diharapkan laju Rupiah bisa ikut menguat,” paparnya.
Seperti diketahui, pada hari ini rupiah dibuka melemah 0,15% atau 20 poin ke Rp13.432 per dolar AS, setelah menguat tajam 5,52% sepanjang dua hari berturut-turut sebelumnya.