Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham dipredikasi bakal terus menguat bila investor terus masuk pasar disokong penguatan nilai tukar rupiah. Bahkan, diprediksi investor akan terus masuk sepanjang Oktober ini.
Untuk kedua kalinya pada pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menukik tajam. Pada Selasa (6/10), IHSG menguat 2,35%, tertinggi di Asia Pasifik, ke posisi 4.445,78 setelah menyentuh titik puncak 4,464,9. Selama tahun berjalan ini IHSG minus 14,94%. Investor asing mencatatkan beli bersih Rp844,8 miliar sehingga menggerus total jual bersih sepanjang tahun berjalan ini menjadi Rp12,07 triliun.
Hans Kwee, Direktur PT Investa Saran Mandiri, mengatakan aksi beli bersih asing selama dua hari terakhir ini turut mengangkat kinerja IHSG. Sepanjang Oktober ini, prediksinya, investor asing masih terus masuk ke pasar saham Indonesia, meski bakal melambat.
Maraknya investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia salah satunya disebabkan faktor global, yakni rilis data tenaga kerja AS. Data tenaga kerja AS yang terbit akhir pekan lalu tidak begitu positif sehingga memberikan euforia bagi investor bahwa penaikan suku bunga the Fed tidak akan naik tahun ini.
"Ini yang membuat investor asing masuk dua hari ini. Terlihat bursa global dan regional cukup menguat juga, berdampak pada menguatnya sejumlah mata uang," kata Hans, Selasa (6/10/2015).
Selain itu, wacana pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi suntikan positif bagi pasar saham. Ditambah lagi, rencana pemerintah yang bakal menerbitkan paket kebijakan ekonomi tahap III.
“Meski begitu, tetap harus berhati-hati. Sebab, dampak penurunan harga BBM ini akan seperti apa dan seberapa besar realisasi paket kebijakan pemerintah," tambah Hans.
Perkiraanya, pasar bernada positif sepanjang Oktober ini seiring masuknya aliran dana investor asing. Pergerakan IHSG diprediksi menyentuh level 4.500-4.600 pada Oktober ini. Meski masih positif, pergerakan penaikan IHSG tidak akan sekencang dua hari belakangan ini.
"Soalnya nanti November atau Desember investor asing bisa saja wait and see lagi atau keluar karena sentimen the Fed. Selama suku bunga AS tersebut belum naik, pasar akan mengalami pasang surut."
Selama Oktober ini pergerakan IHSG diprediksi tidak akan mulus begitu saja. Hans mengingatkan kinerja emiten pada kuartal III/2015 tidakan berbeda jauh dengan kinerja kuartal sebelumnya. Laporan keuangan emiten bakal terbit mulai pekan kedua Oktober.
Nyaris samanya laporan keuangan pada kuartal III dengan kuartal II tercermin dari kondisi pasar saham dan pergerakan rupiah pada kuartal III yang tidak jauh berbeda dengan kuartal sebelumnya.
"Namun ,ada sejumlah harapan dari sejumlah sektor seperti otomotif dan semen. Penjualan kendaraan dan semen pada Agustus cukup bagus," tutur Hans.
Hanif Mantiq, Senior Fund Manager PT BNI Asset Management, mengatakan kinerja pasar saham sudah mulai pulih. Kinerja IHSG dua hari belakangan yang cukup positif ini diperkirakan masih terus berlanjut. Investor asing diprediksi juga masih terus masuk.
"Bisa dibilang Oktober ini ceria," kata Hanif.