Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luncurkan Produk ETF Baru, Indo Premier Investment Management Bidik Dana Kelolaan Hingga Rp1 Triliun

PT Indo Premier Investment Management membidik dana kelolaan sekitar Rp500 miliar-Rp1 triliun dari produk reksa dana ETF barunya, Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (Premier ETF INDOSOC).
Indo Premier Investment Management membidik dana kelolaan hingga Rp1 triliun dari produk reksa dana ETF barunya/ilustrasi
Indo Premier Investment Management membidik dana kelolaan hingga Rp1 triliun dari produk reksa dana ETF barunya/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Indo Premier Investment Management membidik dana kelolaan sekitar Rp500 miliar-Rp1 triliun dari produk reksa dana ETF barunya, Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (Premier ETF INDOSOC).

John D. Item, Presiden Direktur Indo Premier Investment Management mengatakan ada sekitar 20 saham emiten BUMN yang masuk produk tersebut.

“Memang tidak semua saham BUMN masuk dalam acuan saham BUMN tersebut. Jadi, hanya BUMN-BUMN yang memiliki kinerja bagus saja,” kata John di Gedung BEI, Kamis (1/10).

Premier ETF Indonesia State-Owned Companies merupakan produk ETF Ekuitas yang dikelola secara aktif, dimana manajer investasi memiliki kewenangan untuk menentukan emiten yang masuk ke dalam portofolio.

Ernawan R. Salimsyah Direktur Indo Premier Investment Management menambahkan, kriteria untuk bisa masuk dalam acuan ETF BUMN adalah BUMN tersebut harus dimiliki oleh mayoritas pemerintah (minimal 51%). Selain itu, fundamental perusahaannya juga harus baik, dilihat dari sisi pendapatan dan kinerja keuangan lainnya.

Dia menilai saham-saham BUMN yang belum masuk memiliki kesempatan bila fundamental kinerja mereka membaik. Begitu juga sebaliknya, saham BUMN yang saat ini sudah jadi underlying aset juga bisa dikeluarkan bila fundamental ke depannya tidak bagus.

Saat ini, dana kelolaan ETF BUMN tercatat Rp100 miliar. Terkait return, dia menargetkan dalam setahun bisa mencapai 25%. Sementara, hingga akhir tahun diprediksi bisa sekitar 15%. ”Proyek-proyek pemerintah banyak yang bakal berjalan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper