Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Di Perdagangan Asia, Berfluktuasi

Harga minyak berfluktuasi di perdagangan Asia pada Senin, karena ekuitas jatuh akibat kekhawatiran pelambatan ekonomi Tiongkok bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, SINGAPURA  - Harga minyak berfluktuasi di perdagangan Asia pada Senin, karena ekuitas jatuh akibat kekhawatiran pelambatan ekonomi Tiongkok bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November tidak berubah di US$44,43  per barel, dan minyak mentah Brent untuk November bertambah dua sen menjadi US$47,36  per barel dalam perdagangan Selasa (29/9/2015) sore.

Harga minyak tampak maju-mundur antara wilayah positif dan negatif sepanjang hari.

"Kami pikir harga-harga komoditas utama, seperti minyak dan tembaga, hampir menemukan dasar, tapi pertumbuhan permintaan yang lamban dan pertempuran di antara para produsen untuk pangsa pasar akan mempertahankan harga di bawah tekanan untuk beberapa waktu ke depan," Barclays Bank mengatakan dalam sebuah komentar pasar.

Para analis mengatakan "bearish" dalam ekuitas telah merambah ke dalam pasar minyak, dengan perusahaan-perusahaan sumber daya terkemuka dilanda aksi jual di pasar saham Asia pada Selasa.

Permintaan telah terpukul keras oleh pelambatan di Tiongkok, negara konsumen energi utama dunia, sementara negara-negara Asia lainnya juga telah melihat pertumbuhan ekonomi mereka melambat.

Pada Senin, keuntungan perusahaan-perusahaan industri besar di Tiongkok jatuh hampir sembilan persen pada Agustus dari setahun lalu, penurunan terbesar sejak 2011, tanda terbaru melemahnya ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pekan lalu, data menunjukkan bahwa aktivitas pabrik Tiongkok menyusut di laju tercepat dalam enam setengah tahun pada September.

"Kami pikir Asia menghadapi krisis 'pertumbuhan' berkepanjangan, bukan krisis keuangan," kata raksasa perbankan AS Citigroup.

Karena permintaan lesu, pasar minyak sedang bingung dengan prospek Iran mengekspor lebih banyak minyak mentahnya jika ditemukan Teheran telah memenuhi ketentuan kesepakatan yang ditandatangani pada Juli untuk mengekang program nuklir negara itu.

Pemeriksaan internasional atas fasilitas nuklir Iran sedang berlangsung dan kepatuhan akan menyebabkan pencabutan sanksi ekonomi melumpuhkan yang telah membatasi ekspor minyak mentahnya.

Para analis mengatakan Iran dapat meningkatkan ekspor dalam beberapa bulan setelah sanksinya dicabut, menambahkan lebih banyak minyak ke pasar global yang telah kelebihan pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper