Bisnis.com, JAKARTA- Harga saham PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) dibuka di harga Rp125 atau naik 19,05% dari harga penawaran Rp105 pada pembukaan sesi I hari pertama pencatatan saham perdananya hari ini, Senin (28/9/2015).
Victoria Insurance menjadi emiten ke 517 di BEI sekaligus emiten ke-13 yang mencatatkan saham perdana tahun ini.
Direktur Utama Victoria Insurance Loekito Sanggitariono mengatakan aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat jariangan usaha perseroan, termasuk dari sisi penguatan nasabah.
"Dengan pertumbuhan asuransi yang ada saat ini, kami yakin Victoria bisa tumbuh di atas itu. Ini tujuan kami, kami akan lakukan prinsip keterbukaan dan transparansi," kata Lukito saat Pencatatan Saham Perdana VINS di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin.
Tito Sulistio, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi langkah VINS untuk melantai di bursa.
"Tolong jaga kepercayaan masyarakat ini, keterbukaan, kejujuran, dan transparansi itu yang dibutuhkan masyarakat," kata Tito.
PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,1 kali atau senilai Rp82,94 miliar dari target perolehan dana Rp32,48 miliar dalam penawaran umum saham perdana.
Anak usaha PT Victoria Investama Tbk. (VICO) itu melepas 25,92% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau setara dengan 376 juta saham dengan harga penawaran ditetapkan Rp105 per saham, di batas atas harga penawaran awal Rp100-Rp105.
PT Victoria Securities Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter) pun mengemukakan kelebihan permintaan mencapai 111 kali dari jumlah alokasi penjatahan saham pooling selama dua hari masa penawaran (offering period) 21-22 September.
Victoria Securities dibantu oleh sindikasi lima perusahaan sekuritas, yakni PT Erdikha Ellit Securities, PT HD Capital Tbk., PT Inti Fikasa Securindo, PT Onix Sekuritas, dan PT Yulie Sekurindo.
VINS akan memanfaatkan seluruh dana IPO senilai Rp39,48 miliar untuk modal kerja guna memperkuat struktur permodalan sehingga kemampuan perusahaan menanggung risiko meningkat.
Setelah IPO, kepemilikan Victoria Investama tersisa 73,34%, sedangkan Aldo Jusuf Tjahaja 0,74%.