Bisnis.com, JAKARTA--Sebuah penyelidikan di China menemukan bukti bahwa perusahaan pialang terbesar, Citic Securities Co. terlibat dalam kasus insider trading terkait dengan langkah pemerintah menyelamatkan bursa saham beberapa waktu lalu, menurut satu sumber.
"Tim peneliti mencurigai perusahaan itu menggunakan informasi penjualan saham yang diatur pemerintah untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan perusahaan itu," menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya sebagimana dikutip Bloomberg, Rabu (23/9/2015).
Juru Bicara Citic Securities menyatakan perusahaannya belum menerima pemberitahuan resmi terkait kegiatan penyelidikan itu. Sedangkan Badan Pengawas Sekuritas China tidak mau berkomentar terkait kasus itu.
Citic Securities merupakan salah satu perusahaan pialang yang didesain pemerintah dalam upaya menyelamatkan bursa saham. Langkah itu termasuk pembelian saham senilai 1,5 triliun yuan (US$235 miliar) sejak Juni, menurut perkiraan yang dikeluarkan Goldman Sachs Group Inc pada 7 September lalu.
Langkah darurat itu diambil pemerintah agar bursa saham tidak kian terpuruk akibat permaian spekulan. Pemerintah menilai ada permainan short selling yang merusak pasar sehingga bursa perlu dimurnikan.
Saham Citic Securities anjlok hingga 8% di bursa Hong Kong atau turun lebih dari 50% pada tahun ini. Sebanyak tujuh dari eksekutif Citic Securities, termasuk Presiden Cheng Boming, saat ini menghadapi penyelidikan atas dugaan pelanggaran insider trading, menurut laporan sejumlah media.