Bisnis.com,JAKARTA—Kurs rupiah bereaksi terhadap batalnya The Fed dalam menaikkan suku bunga. Rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,59% ke level Rp14.374/US$ setelah sepanjang pekan ini terus tertekan.
Sepanjang hari ini, Jumat (18/9/2015) rupiah diperdagangkan di level terkuat Rp14.349/US$ dan terlemah Rp14.489/US$.
Kurs rupiah bereaksi terhadap batalnya The Fed dalam menaikkan suku bunga. Rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,59% ke level Rp14.374/US$ setelah sepanjang pekan ini terus tertekan. Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level terkuat Rp14.349/US$ dan terlemah Rp14.489/US$.
Nilai tukar rupiah masih melemah tipis 0,07% ke Rp14.469 per dolar AS pada awal perdagangan sesi II IHSG. Berdasarkan pantauan Bisnis, hanya rupiah yang melemah di antara nilai tukar mata uang Asia Tenggara lainnya.
Pergerakan nilai tukar masih tertekan, melemah 0,15% ke Rp14.480 per dolar AS siang ini. Adapun sejak awal perdagangan hingga saat ini, rupiah bergerak di kisara Rp14.448 per dolar AS hingga Rp14.489 per dolar AS.
Rupiah diperdagangkan di Rp14.469 per dolar AS pada jeda siang bursa saham, melemah 10 poin atau 0,07% dari penutupan kemarin
Kurs tengah rupiah kembali ditransaksikan melemah 0,07%, bertengger di level Rp14.463 per dolar AS, dari kurs tengah sebelumnya Rp14.452 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi sejalan dengan pergerakan di pasar spot yang terdepresiasi 0,14% ke Rp14.479 per dolar AS pada pukul 11.11 WIB.
Nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah tipis 0,03% ke Rp14.464/US$ pagi ini, di saat kurs Asia lainnya ditransaksikan beragam. Pelemahan rupiah terjadi setelah The Federal Reserve mengumumkan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada dini hari tadi.
Rupiah masih tertekan di saat perdagangan bursa saham dibuka, melemah 0,08% atau 11 poin ke Rp14.470 per dolar AS.
Rupiah hari ini dibuka menguat setelah kemarin berakhir stagnan di Rp14.459 per dolar AS. Mata uang Garuda mengawali perdagangan dengan apresiasi 6 poin atau 0,04% ke Rp14.453 per dolar AS.