Bisnis.com, JAKARTA—Potensi penurunan produksi menopang tren positif pergerakan harga CPO di bursa Malaysia pada Kamis (10/9/2015).
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,62% ke 2.100 ringgit per ton.
Namun, harga CPO langsung berbalik menguat hingga 0,24% ke harga 2.118 ringgit atau Rp6,98 juta per ton. Komoditas tersebut berpeluang meneruskan tren positif setelah kemarin menguat 1% di penutupan.
Potensi penurunan produksi memicu aksi beli kontrak berjangka CPO. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Derom Bangun mengatakan kepada Bloomberg, cuaca kering berpotensi menurunkan volume produksi CPO Indonesia.
Derom memperkirakan perkebunan sawit di Indonesia akan memproduksi 300.000—450.000 ton lebih sedikit dari target produksi 31,5 juta ton akibat ukuran buah kelapa sawit yang lebih kecil.
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia, yang sedang menghadapi cuaca kering akibat fenomena El Nino, memproduksi lebih dari 90% produksi kelapa sawit dunia.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
10/9/2015 (10.15 WIB) | 2.118 | +0,24% |
9/9/2015 | 2.113 | +1,00% |
8/9/2015 | 2.092 | +2,15% |
7/9/2015 | 2.048 | +0,84% |
4/9/2015 | 2.031 | -0,05% |
Sumber: Bloomberg