Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil surat utang negara (SUN) kembali naik pada Kamis (10/9/2015) terseret depresiasi rupiah di saat investor mencerna dampak setumpuk kebijakan deregulasi pemerintah.
Data dari Bloomberg menunjukkan harga obligasi pemerintah RI bertenor 10 tahun (FR56) turun 0,29% ke level 94,812%, dengan yield sebesar 9,132% pada pukul 11:02 WIB, naik 4 basis poin dari yield pada penutupan perdagangan kemarin.
Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas, menjelaskan pergerakan SUN kembali tertekan oleh depresiasi rupiah.
Momentum positif dari antisipasi paket kebijakan deregulasi pemerintah sepanjang perdagangan kemarin tidak bertahan hingga hari ini.
Namun, tambahnya, paket tersebut bisa berdampak positif dalam beberapa waktu ke depan setelah pelaku pasar memahami secara komperhensif tujuan dan efek dari setiap kebijakan.
“Paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Indonesia tidak merinci secara detil, sehingga para pelaku pasar dan investor masih akan terus mendalami,” kata Nico.
Nico memperkirakan hari ini SUN akan diperdagangkan flat atau melemah mengikuti pergerakan rupiah.
Rupiah diperdagangkan melemah 0,50% atau terdepresiasi 71 poin ke Rp14.333 per dolar AS pada pukul 11.10 WIB.