Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan selama sesi I Kamis (10/9/2015), terkepung beragam sentimen negatif dari pasar global.
IHSG melemah 0,44% atau turun 19,14 poin ke level 4.328,14 pada jeda siang. Indeks terus tertekan sepanjang sesi I antara level 4.290,68—4.343,66.
Volatilitas pasar finansial dunia berlanjut. Mayoritas indeks bursa saham global bergerak di zona merah setelah kemarin menguat tajam.
Perdagangan hari ini diwarnai oleh isu keputusan S&P mencabut status investment grade Brazil, pelonggaran moneter Selandia Baru, dan antisipasi keputusan suku bunga The Fed.
IHSG diprediksi kembali ke tren negatif setelah kemarin rebound ditopang apresiasi rupiah dan antisipasi paket kebijakan ekonomi pemerintah.
“Secara teknikal, indeks rebounddisertai volume namun dengan doji candle dan belum ke luar dari fase sidewaysnya. Stochastic, RSI dan MACD flat,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengatakan IHSG masih berpeluang ke luar dari tekanan, didorong oleh respons pasar atas paket kebijakan deregulasi pemerintah.
"Lazimnya, paket kebijakan seperti di China dan Jepang seperti itu. Harusnya rebound karena banyak pihak yang untung," kata David saat dihubungi hari ini.
Sebanyak 79 saham bergerak menguat dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 162 saham melemah dan 277 saham stagnan.
Bank BUMN menjadi beban utama IHSG. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 1,76%, sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melemah 4,29%.
Di sisi lain, dua BUMN lain menahan pelemahan IHSG. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik 1,28%, sedangkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 4,59%.
Dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 7 indeks sektoral melemah dan 2 indeks sektoral menguat.
Potensi penurunan produksi sawit membuat indeks sektor agribisnis merosot paling tajam, melemah 2,59%. Di sisi lain, kenaikan harga saham emiten semen membuat indeks sektor industri dasar naik paling tajam, sebesar 1,43%.
Indeks Bisnis27 melemah 0,47% ke level 358,95 pada jeda siang setelah dibuka jatuh 1,34% ke level 355,81.