Bisnis.com, JAKARTA—Pemegang saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk. menyetujui rencana perusahaan menggelar aksi penawaran umum terbatas VIII.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan persetujuan pemegang saham atas rencana perusahaan menggelar aksi penawaran umum terbatas (PUT) VIII dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut, secara bulat diperoleh pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis (10/9/2015).
Jumlah saham yang dilepas dalam PUT VIII yakni 391,31 juta saham biasa atas nama Seri B, dengan nilai nominal Rp100 pe lembar. Nantinya, perusahaan bisa meraup dana segar senilai Rp39,13 miliar dari aksi PUT VIII tersebut.
“Kami sudah dapat persetujuan dari pemegang saham dan kami juga sudah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan] per kemarin [9 September 2015],” jelas Hariyono usai RUPSLB Bank Mayapada di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Secara keseluruhan, tahun ini emiten berkode saham MAYA tersebut menerbitkan 391,3 juta saham baru pada harga Rp1.665 per lembar dengan total perolehan dana senilai Rp651,53 miliar.
Hariyono menyebutkan dana tersebut akan digunakan untuk menambah permodalan perusahaan. Dia merinci, usai dana segar tersebut masuk ke Bank Mayapada, capital adequacy ratio (CAR) perusahaan akan naik ke level 14% dari 11%.
Dana segar tersebut, lanjut Hariyono, sekaligus akan digunakan untuk memperluas ekspansi perusahaan termasuk penyaluran kredit.
“Meskipun kami tetap mengutamakan kehati-hatian,” tutur Hariyono.
Dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015 Bank Mayapada, perusahaan membidik kredit tumbuh sebesar 17%-20%.
Fokus utamanya, sebut Hariyono, yakni kredit modal kerja ke sektor perdagangan.
Saat ini, kepemilikan saham seri A MAYA terdiri dari PT Mayapada Karunia dengan 7,66%, PT Mayapada Kasih sebesar 0,17%, dan masyarakat yakni 2,09%.
Sementara itu, pemegang saham seri B terdiri dari PT Mayapada Karunia sebesar 18,37%, PT Mayapada Kasih 3,13%, Briliant Bazaar Pte. Ltd. 15,1%, JPMCB-Cathay Life Insurance Co. Ltd. 24,9%, Unity Rise Limited 7,31%, Standard Chartered Bank Singapore S/A HL Bank A/C Jtrust Asia Pte. Ltd. 10%, dan publik yakni 11,27%.