Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet menguat tajam di bursa Jepang pada Rabu (9/9/2015) dipacu oleh potensi kenaikan permintaan industri Jepang.
Kontrak karet untuk pengiriman Februari 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, ditutup melonjak 4% ke 174,30 yen atau Rp20.595 per kilogram.
“Impor ke Jepang berpotensi meningkat, ini ikut mendorong harga karet,” kata Megumi Sait dari pialan Yutaka Shoji kepada Bloomberg.
Spekulasi kenaikan permintaan dari Jepang muncul setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan komitmen menurunkan pajak badan usaha untuk mendorong investasi.
Pernyatan Abe disampai setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi terkait investasi menyusut 0,9% pada semesteri I/2015.
Karet alam digunakan oleh industri di Jepang sebagai bahan baku berbagai produk elektronik, tekstil, dan otomotif.
Asosiasi Negara Produsen Karet Alam sebelumnya menyatakan produksi karet dari perkebunan-perkebunan terbesar turun 0,9% year on year ke 6,86 juta ton pada periode Januari—Agustus 2015.
Impor karet China, negara konsumen karet terbesar dunia, turun 3,5% ke 2,54 juta ton pada periode yang sama.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2016 di TOCOM
Tanggal | Level | Perubahan |
9/9/2015 | 174,30 | +4,00% |
8/9/2015 | 167,60 | +0,12% |
7/9/2015 | 167,40 | +2,01% |
4/9/2015 | 164,10 | -1,74% |
3/9/2015 | 167,00 | -1,24% |
Sumber: Bloomberg