Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO meneruskan penguatan pada Rabu (9/9/2015) didorong oleh permintaan minyak nabati India.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,29% ke harga 2.086 ringgit per ton.
Namun, CPO berbalik menguat 0,29% ke harga 2.098 ringgit atau Rp6,93 juta per ton pada pukul 10:39 WIB. Komoditas tersebut meneruskan tren positif setelah kemarin melonjak 2,15% didorong ringgit yang lemah.
Sentimen hari ini muncul dari India. Bloomberg melaporkan permintaan minyak nabati India, negara konsumen CPO terbesar dunia, masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
Cuaca kering menyebabkan perkebunan oilseeds di India gagal panen. Negara tersebut diprediksi mengimpor 15 juta ton minyak nabati dalam satu tahun ke depan, mendekati rekor 14,1 juta ton minyak nabati yang diimpor dalam 12 bulan ke belakang.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
9/9/2015 (10.39 WIB) | 2.098 | +0,29% |
8/9/2015 | 2.092 | +2,15% |
7/9/2015 | 2.048 | +0,84% |
4/9/2015 | 2.031 | -0,05% |
3/9/2015 | 2.032 | +2,16% |
Sumber: Bloomberg