Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini masih dalam tekanan.
“Ruang pelemahan rupiah masih ada, melihat harga minyak yang turun tajam semalam. Tetapi pelemahan dollar index yang dipicu menurunnya harapan kenaikan suku bunga AS, berpeluang mencegah pelemahan yang terlalu dalam,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (21/8/2015).
Dikemukakan indeks dolar turun bersamaan dengan penurunan yield US Treasury serta indeks saham AS.
“Angka jobless claims yang naik berhasil menekan harapan kenaikan suku bunga AS yang beberapa hari lalu sempat naik, menyusul rilis notulensi FOMC meeting,” kata Rangga dalam risetnya.
Selain itu pengunduran diri Perdana Menteri Yunani ternyata disambut baik, melihat euro yang naik tajam hingga malam tadi.
“Pagi ini ditunggu angka manufaktur China yang diperkirakan stabil. Angka manufaktur AS dirilis malam nanti juga diperkirakan stabil,” kata Rangga.
Dari dalam negeri, Rangga mengatakan harga komoditas yang terus turun juga makin menggerus ekspektasi perbaikan ekspor Indonesia ke depan.