Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) meneruskan pelemahan pada sesi I Selasa (18/8/2015) terseret rupiah yang semakin melemah.
IHSG turun 0,28% atau 13,04 poin ke level 4.572,35 pada pembukaan kemudian merosot hingga 0,93% atau turun 42,65 poin ke evel 4.542,74 pada jeda siang.
Achmad Yaki Yamani, Analis Ekuitas Sucorinvest, mengatakan rupiah yang semakin mendekati Rp13.900 adalah faktor utama yang menekan pergerakan IHSG.
“Surplus di atas ekpekatasi. Bagus, tapi tekanan belum reda, belum akan menguat. (Apalagi) data pendukung ekspor dan impor jelek,” kata Achmad kepada bisnis.com.
Rupiah hari ini diperdagangkan melemah hingga 0,25% atau 34 poin ke Rp13.856 per dolar AS di pasar spot. Pada pukul 12:41 WIB, rupiah melemah 0,16% ke Rp13.844 per dolar AS.
PT Astra International Tbk (ASII) telah anjlok 3,5% adalah beban utama IHSG, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 1,71%.
Di sisi lain, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) melonjak 11,15%. Harian Bisnis Indonesia melaporkan emiten tersebut berencana merestrukturisasi utang.
Dari 9 indeks sektoral yang terdaftar di BEI, sebanyak 8 indeks sektoral melemah dan 1 indeks sektoral. Lonjakan saham EXCL membuat indeks sektor infrastruktur menguat sendirian sebesar 0,15%.
Indeks Bisnis27 melemah 1,30% pada jeda siang ke level 379,44 setelah pagi tadi dibuka tuurn 0,47% ke level 382,62.