Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi menguat untuk hari kedua.
Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, Jumat (14/8/2015), pk. 13:45 WIB menguat 0,16 basis poin atau 0,16% ke 98,027%.
Sementara itu yield turun 0,023 basis poin atau 0,26% ke 8,654.
“Hari ini penguatan SUN diperkirakan bisa berlanjut,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (14/8/2015).
Dia mengatakan kemarin yield berhasil turun bersamaan dengan rupiah dan IHSG yang menguat.
Koreksi atas kejutan akibat devaluasi yuan di awal minggu sepertinya mulai terjadi.
“Tetapi hal itu bukan berarti harga SUN bisa kembali ke harga sebelum terjadinya devaluasi yuan, karena sentimen negatif sepertinya masih akan bertahan paling tidak sampai FOMC meeting bulan September,” kata Nico.
Samuel Sekuritas meyakini suku bunga bank sentral AS the Fed akan naik di Desember, bukan September.
Total transaksi dan total frekuensi turun pada perdagangan kemarin. Total transaksi di dominasi oleh obligasi berdurasi 1 – 3 tahun, diikuti 7 – 10 tahun, dan 15 – 20 tahun.
Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56
Tanggal | Harga (%) | Yield |
Pk. 13:45 WIB (14 Agustus) | 98,027 (+0,16/+0,16%)
| 8,654 (-0,023/-0,26%)
|
13 Agustus | 97,867 (+0,390/+0,40%)
| 8,677 (-0,056/-0,64%)
|
Sumber: Bloomberg, 2015