Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak labil di awal perdagangan Jumat (14/8/2015), tidak mampu melanjutkan momentum lonjakan 2,34% yang dicapai kemarin.
IHSG pagi ini dibuka menguat 0,07% atau 3,26 poin ke level 4.587,51. Namun, indeks langsung berbalik merosot hingga melemah 0,41% atau 18,77 poin ke level 4.565,48.
IHSG bergerak labil setelah kemarin mencatatkan kenaikan paling tajam sejak Maret 2014, melonjak 2,34% ke level 4.584,25.
“(Investor harus) tetap mewaspadai masih labilnya penguatan IHSG yang terjadi, serta cermati sentimen yang akan muncul,” kata Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia.
Pelemahan 3,19 poin pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang turun 1,84 poin adalah penekan utama pergerakan IHSG.
Sebanyak 21 saham menguat dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 11 saham melemah dan 486 saham stagnan.
Dorongan pada IHSG datang dari penguatan 2,56 poin pada harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan kenaikan 1,61 poin pada saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Seluruh 9 indeks sektoral melemah hingga pukul 09.07 WIB. Pelemahan ASII membuat sektor aneka industri turun paling tajam dengan pelemahan 2,25%.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka menguat 0,17% ke level 383,72 namun berbalik melemah hingga 0,52% atau 1,97 poin ke level 381,08 pada pukul 09.07 WIB.
Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:
ASII | -1,17% |
INDF | -3,24% |
SCMA | -1,10 |
TBIG | -0,68 |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | +1,00% |
GGRM | +1,72% |
BBCA | +0,38% |
UNTR | +1,56% |
sumber: Bloomberg