Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH/US$: Sentimen Ini Pengaruhi Gerak Kurs (12 Agustus)

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (12/8/2015) masih dalam tekanan
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (12/8/2015)  masih dalam tekanan.

“Secara umum isu negatif masih akan mendominasi pergerakan rupiah dalam jangka menengah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (12/8/2015).

Rangga mengatakan bank sentral China (PboC) kemarin memutuskan untuk mendevaluasi yuan, yang diperkirakan dilakukan untuk mendongkrak tingkat kompetisi barang ekspor China yang terus tergerus.

Ekspor China melemah  selain akibat kenaikan produktivitas dan gaji buruh, juga akibat pelemahan “sengaja” mata uang negara kompetitor seperti Korea dan Jepang.

“China juga mungkin ingin menangkap kesempatan perbaikan ekonomi AS yang merupakan pasar tujuan ekspor utamanya,” kata Rangga.

Semenjak tahun 2011, ujarnya, pertumbuhan tahunan ekspor China secara konsisten melambat, sejalan dengan pertumbuhan PDB yang turun.

“Tetapi strategi itu menunjukkan janji menjadikan konsumsi domestik sebagai mesin utama ekonomi hanyalah omong kosong,” kata Rangga.

Menyusul devaluasi yuan, ujarnya, hampir seluruh mata uang di Asia-Pasifik melemah cukup tajam. Bersamaan dengan anjloknya harga komoditas.

“Siang ini ditunggu angka penjualan ritel dan produksi industri China yang diperkirakan stabil,” kata Rangga.

Dikemukakan rupiah ikut melemah, walaupun tidak setajam mata uang lain. Tetapi itu sudah cukup membawa rupiah mencapai level terlemah baru semenjak 17 tahun terakhir.

Selain terbawa pelemahan mata uang global dan juga komoditas, posisi Indonesia sebagai salah satu rekan dagang utama China dan eksportir komoditas akan membuat prospek perekonomian secara keseluruhan. Terkena dampak buruk devaluasi yuan.

“Dari domestik selain angka CAD yang ditunggu Jumat siang, isu reshuffle kabinet mulai menyeruak lagi yang diperkirakan diumumkan dalam waktu dekat,” kata Rangga.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper