Bisnis.com, JAKARTA— Gelombang penjualan saham masih mewarnai bursa Yunani sehingga membuat nasib pialang saham kian terpuruk akibat anjloknya aset berisiko tersebut.
Meski baru mendapat kesempatan pertama berdagang setelah bursa ditutup sejak akhir Juni, namun para pialang memilih untuk menjual saham. Akibatnya, Indeks ASE terpuruk 16% atau penurunan tertinggi dalam sehari sejak 1987.
Perdagangan berjalan agak kaku pada pembukaan perdagangan tersebut. Pasalnya banyak aturan dan larangan yang dikenakan kepada para broker lokal. Mereka yang terbiasa menjual maupun membeli saham menjadi kaget dengan sejumlah aturan yang bersifat mendadak.
“Tanpa berbagai larangan dan pembatasan maka penurunan harga saham akan semakin tajam,” ujar Nikos Kyriazis, Penjual Saham NBG Securities SA sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (4/8/2015).
Selain itu, ujarnya, banyak perintah dalam sistem perdagangan yang tidak bisa dilaksanakan. Bursa saham Yunani anjlok hingga 23% pada menit-menit ppertama pembukaan perdagangan kemarin.