Bisnis.com, JAKARTA— Indeks KOSPI terkoreksi tajam pada Senin (3/8/2015) setelah data menunjukkan surplus neraca berjalan Korea Selatan makin tebal.
Indeks KOSPI ditutup anjlok 1,07% ke level 2.008,49. KOSPI terus tertekan antara level 2.005,21—2.026,25.
Bank of Korea pagi ini mengumumkan surplus neraca berjalan Korsel naik ke rekor tertinggi di US$12.186,5 juta, terbantu oleh harga minyak yang lemah.
Surplus neraca berjalan yang semakin tinggi membuat nilai tukar won terus menguat dan mengancam kinerja mayoritas perusahaan Korsel yang mengandalkan pasar luar negeri.
Samsung Electonics, perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di Korsel, memimpin pelemahan setelah turun 0,84% di penutupan.
Perusahaan penyulingan minyak PT Lotte Chemical Corp anjlok 13,63%, sedangkan produsen mobil Hyundai melemah 3,69%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
3/8/2015 | 2.008,49 | -1,07% |
31/7/2015 | 2.030,16 | +0,55% |
30/7/2015 | 2.019,03 | -0,91% |
29/7/2015 | 2.037,62 | -0,07% |
28/7/2015 | 2.039,10 | +0,01% |
Sumber: Bloomberg