Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 3 AGUSTUS: Sentimen China dan Laporan Emiten Tekan IHSG

IHSG dibuka turun 0,51% atau 24,49 poin ke level 4.778,08 kemudian mempertipis pelemahan menjadi 0,45% ke level 4.780,80 pada pukul 09.20 WIB.
IHSG melemah/JIBI-Abdullah Azzam
IHSG melemah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung terkoreksi 24,49 poin di pembukaan pada Senin (3/8/2015), merosot bersama indeks Asia lain tertekan sentimen data ekonomi China.

IHSG dibuka turun 0,51% atau 24,49 poin ke level 4.778,08 kemudian mempertipis pelemahan menjadi 0,45% ke level 4.780,80 pada pukul 09.20 WIB.

Indeks acuan Bursa Efek Indonesia bergerak di zona merah bersama hampir seluruh indeks acuan bursa Asia lain, setelah data manufaktur China mengindikasikan kelesuan ekonomi di Negeri Tiongkok.

Ciaxin China Manufacturing PMI menyatakan indeks manufaktur Juli ada di posisi 47,8, level paling rendah dalam 2 tahun terakhir.

“(IHSG turun karena) laporan keuangan dari berbagai emiten yang kurang bagus. (Ada juga sentimen) data china,” kata analis First Asia Capital, David Sutyanto kepada bisnis.com.

Sebanyak 51 saham menguat dari 517 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 72 saham melemah dan 394 saham masih stagnan.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merosot 6,42 poin adalah penekan utama IHSG, diikuti PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 5,32 poin.

Dari 9 indeks sektoral yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 8 indeks sektoral melemah dan 1 indeks sektoral menguat.

Indeks sektor aneka industri merosot paling tajam dengan pelemahan 2,04%, sedangkan indeks sektor pertanian menguat sendirian sebesar 0,77%.

Indeks Bisnis27 hari ini dibuka melemah 0,61% ke level 397,74 dan merosot 0,53% ke level 398,06 pada pukul 09.21 WIB.

 

Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:

 

UNVR

-2,00%

ASII

-1,88%

TLKM

-0,68

GGRM

-2,07

 

Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:

 

BBRI

+0,50%

ICBP

+1,22%

AALI

+1,99%

BMRI

+0,26%

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro