Bisnis,com, JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat perolehan laba sebesar Rp1,2 triliun, angka tersebut tumbuh sebesar 121% dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp542 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut dipengaruhi pertumbuhan kinerja kilang minyak perseroan dan dari hasil reklasifikasi PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) dari metode ekuitas ke biaya karena efek dilusi pasca IPO.
Di sisi lain, penurunan pendapatan ADRO, MPMX dan TBIG berdampak pada menurunnya kontribusi perusahaan investasi tersebut terhadap laba bersih saratoga sebsar Rp51,4% menjadi Rp244 miliar.
Presiden Direktur Saratoga, Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan Saratoga akan terus memperkuat portofolio investasi agar kinerja perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
“Dalam situasi ekonomi yang melambat, Saratoga tetap menjalankan strategi untuk aktif menambah portofolio yang memiliki prospek dan nilai tambah optimal bagi Perusahaan. Kami optimistis melalui strategi investasi ini Saratoga akan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis secara positif,” paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (1/8/2015).
Adapun, pendapatan perseroan pada periode ini mencapai Rp2,3 triliun, dengan nilai aktiva besih sebsar Rp20 triliun yang dihitung berdasarkan nilai pasar perusahaan publik dan nilai buku dari perusahaan investee nonpublik.
Sejalan dengan indikator makro-ekonomi Indonesia, saat ini sektor infrastruktur telah menyerap 60% dari bisnis Perseroan secara keseluruhan, yang ditandai dengan peresmian jalan tol Cikopo-Palimanan serta masuknya Paiton Energy ke dalam portofolio investasi Saratoga.