Bisnis.com, JAKARTA—Intervensi Bank Indonesia tidak mampu mendongkrak rupiah yang hari ini sempat merosot hingga Rp13.490 per dolar AS akibat sentimen The Fed.
Rupiah ditutup melemah 0,01% atau 2 poin ke Rp13.458 per dolar AS setelah dibuka melemah tipis 0,03% ke Rp13.460 per dolar AS.
Penguatan dolar AS pasca rapat The Fed membuat rupiah terus tertekan bersama sebagian besar mata uang Asia hingga sempat merosot hingga 0,25% atau 34 poin ke Rp13.490 per dolar AS.
Pernyataan pers The Fed usai rapat dini hari tadi menunjukkan anggota FOMC semakin percaya diri untuk menaikkan suku bunga acuan.
Data penyerapan tenaga kerja yang semakin kuat dan laju inflasi yang mendekati target memperkuat spekulasi Fed Fund Rate dinaikkan pada September.
Namun, rupiah beberapa kali berbalik tajam ke zona hijau dan menguat hingga 0,14% ke Rp13.437 per dolar AS. Perubahan arah tersebut menandakan intervensi Bank Indonesia.
“Rupiah bisa ditutup positif, tapi masih di atas Rp13.400 karena kemarin menguat 9 poin. (Saya) yakin bank sentral (Indonesia akan melakukan) intervensi rupiah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi kepada bisnis.com.
Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun hari ini turun 2 basis poin ke 8,504% setelah 4 hari terus meningkat.
Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia juga rebound dari Rp13.444 per dolar AS ke Rp13.468 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level | Perubahan |
30/7/2015 | Rp13.458 | -0,01% |
29/7/2015 | Rp13.456 | +0,07% |
28/7/2015 | Rp13.564 | -0,01% |
27/7/2015 | Rp13.463 | -0,12% |
24/7/2015 | Rp13.447 | -0,20% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
