Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah menguat 9 poin pada Rabu (29/7/2015) setelah 5 hari tergelincir 92 poin tertekan spekulasi The Fed.
Pergerakan rupiah di pasar spot berakhir dengan penguatan 0,07% atau 9 poin ke Rp13.456 per dolar AS setelah bergerak di kisaran Rp13.438—Rp13.472 per dolar AS.
Rupiah menguat tipis di saat tekanan dolar AS mulai reda setelah data ekonomi Negara Paman Sam yang cenderung buruk.
“Tekanan pelemahan rupiah berkurang hari ini, tetapi volatilitas masih akan tinggi pada rupiah dan aset lain berdenominasi rupiah,” kata Rangga Cipta, ekonom Samuel Sekuritas.
Dolar terus menguat dalam sepekan terakhir mengantisipasi hasil rapat The Fed. Bank sentral AS tersebut diperkirakan akan menaikan suku bunga acuan mulai September.
Tekanan dolar juga menekan aset berdenominasi rupiah, khususnya obligasi pemerintah RI di pasar sekunder.
Imbal hasil SUN bertenor 10 tahun hari ini naik 7 basisi poin ke 8,545% melanjutkan kenaikan 25 basis poin di 2 hari sebelumnya.
Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia juga rebound dari Rp13.460 per dolar AS ke Rp13.444 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level | Perubahan |
29/7/2015 | Rp13.456 | +0,07% |
28/7/2015 | Rp13.564 | -0,01% |
27/7/2015 | Rp13.463 | -0,12% |
24/7/2015 | Rp13.447 | -0,20% |
23/7/2015 | Rp13.420 | -0,34% |
Sumber: Bloomberg