Bisnis.com, JAKARTA— Perdagangan CPO di Bursa Malaysia pada Jumat (24/7/2015) belum bisa lepas dari tekanan harga minyak yang lemah dan indikasi penurunan permintaan.
Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka turun 0,32% ke harga 2.182 ringgit per ton.
Harga komoditas tersebut terus tertekan hingga pukul 09.56 WIB, diperdagangkan melemah 0,55% ke harga 2.177 ringgit atau Rp7,68 juta per ton.
Harga minyak mentah yang bertahan di bawah US$50/barel membawa sentimen negatif pada harga CPO dan komoditas utama lain.
Minyak jenis WTI untuk pengiriman September 2015 kemarin ditutup merosot 1,5% dan diperdagangkan di harga US$48,79/barel pada pukul 10:05 WIB.
Selain itu, trader mencemaskan penurunan permintaan di saat produksi kelapa sawit berpotensi meningkat.
“Ada kecemasan permintaan tidak bisa bertahan pada Agustus, karena produksi saat ini meningkat,” kata Rajesh Modi dari Sprint Exim Singapura seperti dikutip Bloomberg.
Ekspor CPO Malaysia pada 1--20 Juli hanya mencapai 907.574 ton, turun 15,5% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Oktober 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
24/7/2015 (09.56 WIB) | 2.177 | -0,55% |
23/7/2015 | 2.189 | -0,73% |
22/7/2015 | 2.205 | -0,59% |
21/7/2015 | 2.218 | +1,37% |
20/7/2015 | 2.188 | -0,14% |
Sumber: Bloomberg