Bisnis.com, JAKARTA — IHSG semakin tertekan pada jeda siang Jumat (24/7/2015) seiring dengan rupiah yang terus terdepresiasi di pasar spot.
IHSG melemah 1,08% atau 52,88 poin ke level 4.849,97 pada jeda siang. Indeks terus tertekan pada sesi I pada kisaran 4.848,73—4.892,41 setelah dibuka melemah 0,25% ke level 4.890,78.
Seluruh 9 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia melemah. Sektor aneka industri menjadi beban utama IHSG dengan pelemahan 2,64%.
Sektor aneka industri merosot tajam tertekan oleh saham-saham otomotif yang bergantung terhadap bahan baku dan barang modal impor.
PT Astra International Tbk (ASII) yang jatuh 3,27%, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang turun 0,45%, dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang melemah 0,65%.
“Pelemahan kurs rupiah dan implementasi kebijakan bea impor akan mempengaruhi pasar. Sektor akan berdampak adalah konsumsi yang berbasis impor dan perdagangan,” kata David Sutyanto, analis dari First Asia Capital.
Sebanyak 174 saham melemah, 59 saham menguat, dan 284 saham stagnan dari 517 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham-saham yang menguat di tengah pelemahan IHSG adalah saham-saham jasa teknologi informasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar 0,53% dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) sebesar 3,23%, dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang melonjak 7,03%.
Rupiah telah diperdagangkan merosot hingga Rp13.470 per dolar AS pada pukul 11.30 WIB, saat perdagangan di bursa saham memasuki jeda siang.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka melemah 0,42% ke level 412,34 dan telah tertekan 1,48% ke level 407,94 pada akhir sesi I perdagangan.