Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah terpuruk ke titik historis terlemah di pasar spot pada Kamis (23/7/2015) di tengah pelemahan indeks dolar Amerika Serikat.
Rupiah hari ini jatuh 0,34% atau 45 poin ke Rp13.420 per dolar AS di penutupan perdagangan pasar spot, rekor level terendah sepanjang sejarah.
Mata uang Garuda terus tertekan pada kisaran Rp13.390—Rp13.450 per dolar AS setelah dibuka merosot 0,21% ke Rp13.403 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi di saat indeks dolar AS bergerak melemah hingga 0,70% akibat pemangkasan suku bunga acuan Selandia baru yang membuat mata uang negara tersebut melonjak.
Dolar Kiwi melejit hingga 1,87% terhadap dolar AS setelah Reserve Bank of New Zealand menurunkan suku bunga acuan dari 3,25% menjadi 3%.
Tekanan terhadap rupiah muncul dari minyak dunia jenis WTI yang saat ini diperdagangkan di bawah US$50/barel.
Penurunan harga minyak berpotensi menekan nilai ekspor migas Indonesia yang masih berpengaruh besar terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini kembali merosot ke rekor terendah baru, melemah dari Rp13.368 per dolar AS menjadi Rp13.394 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level | Perubahan |
23/7/2015 | Rp13.420 | -0,34% |
22/7/2015 | Rp13.375 | -0,01% |
21/7/2015 | Rp13.373 | +0,16% |
20/7/2015 | Rp13.395 | -0,31% |
17/7/2015 | Rp13.353 | -0,04% |
Sumber: Bloomberg