Bisnis.com, LONDON--Nilai mata uang euro jatuh ke level terendah dalam lebih dari enam minggu terhadap dolar di tengah spekulasi Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan kembali mempertimbangkan rencana pembelian obligasi.
Euro turun 0,3% menjadi US$1,0913 pada pukul 09.35 waktu London, Kamis (16/7/2015), dan menyentuh level US$1,0896, terendah sejak 1 Juni. Euro juga turun 0,2% atas yen Jepang menjadi 135,23 ¥.
Mata uang bersama itu melemah terhadap sebagian besar mata uang utama seiring dengan pertemuan Dewan Pengurus bank sentral pada Kamis (16/7/2015) untuk memutuskan kebijakan moneter.
Analis mata uang ING Groep NV, Chris Turner, mengatakan bahwa ECB akan benar-benar mengelola ekspektasi soal implementasi penuh pelonggaran moneter atau QE. "Mereka benar-benar ingin mendorong euro lebih lemah."