Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO di Bursa Malaysia rebound pada Kamis (9/7/2015) setelah 3 hari terpuruk didorong kenaikan permintaan di India.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melejit 1,72% ke harga 2.187 ringgit atau Rp7,70 juta per ton.
Harga komoditas tersebut har ini sempat naik hingga 1,95% ke level 2.192 ringgit per ton setelah dibuka menguat 0,60% ke level 2.163 ringgit per ton.
Bloomberg memproyeksikan pembelian minyak sawit India meningkat pada Juni, naik 30% ke 775.000 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan permintaan di India, konsumen minyak nabati terbesar dunia, berpotensi mengikis stok CPO di Indonesia dan Malaysia di saat produksi berpotensi merosot karena El Nino.
Dampak El Nino, anomali cuaca kering ekstrim, diperkirakan semakin terasa di Indonesia dan Malaysia. Badan Meteorologi Australia mengatakan aktivitas angin siklon tropis berpeluang menjadikan El Nino tahun ini yang paling parah sejak 1997—1998.
Cuaca kering berpotensi menurunkan produksi pohon kelapa sawit dan menekan suplai CPO di pasar.
Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
9/7/2015 | 2.187 | +1,72% |
8/7/2015 | 2.150 | -2,67% |
7/7/2015 | 2.209 | -1,16% |
6/7/2015 | 2.235 | -1,54% |
3/7/2015 | 2.270 | +0,13% |
Sumber: Bloomberg