Bisnis.com, JAKARTA--Kontraktor pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyuntik modal bagi empat anak usaha sebesar Rp736,6 miliar untuk menggenjot kinerja konsolidasi.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Antonius Yulianto Nugroho mengatakan suntikan modal bagi untuk anak usaha digunakan untuk pembelian saham-saham di perusahaan lain.
"Suntikan modal paling besar untuk Waskita Tol Road, belanja modal sampai lebih dari Rp2 triliun tahun ini," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (8/7/2015).
Teranyar, emiten berkode saham WSKT itu menyuntik modal bagi PT Waskita Beton Precast senilai Rp135 miliar.
Suntikan modal itu digunakan untuk melakukan aksi korproasi berupa pembelian saham maupun aset di kemudian hari.
Perseroan juga telah menyuntikkan modal berupa inbreng aset kepada Waskita Beton Precast dengan nilai Rp82,48 miliar. Secara keseluruhan, kontraktor badan usaha milik negara (BUMN) itu telah menambah modal Rp217,48 miliar untuk Waskita Beton Precast tahun ini.
Anak usaha perseroan yang bergerak dalam bidang kontraktor jalan tol, PT Waskita Toll Road, mengantongi tambahan modal Rp320 miliar. Penambahan modal dilakuan dalam tiga tahap dalam dua bulan terakhir, masing-masing Rp150 miliar, Rp70 miliar dan Rp100 miliar.
Pada sektor properti, perseroan menyuntik modal bagi PT Waskita Karya Realty senilai total Rp725,72 miliar. Waskita Realty mendapat suntikan modal Rp545,72 miliar secara tunai dan inbreng aset, serta Rp180 miliar melalui penyertaan saham.
Adapun, PT Waskita Sangir Energi telah disuntik modal oleh perseroan sebesar Rp19,12 miliar melalui penyertaan saham. Dia menilai, suntikan modal bagi anak usaha bakal berdampak positif bagi kinerja konsolidasi perseroan.
Dia mengatakan, serapan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Mei 2015 mencapai Rp620 miliar. Perseroan menaikkan anggaran belanja modal 140,8% menjadi Rp4,36 triliun tahun ini dari sebelumnya Rp1,81 triliun pascapencairan dana rights issue.
"PMN (penyertaan modal negara) sudah cair 30 Juni kemarin. Capex naik khususnya untuk tol," paparnya.
Alokasi Capex untuk investasi tol meningkat 599,8% menjadi Rp2,4 triliun dari target awal Rp349 miliar. Investasi divisi realty naik 117% menjadi Rp1 triliun dari Rp826 miliar dan beton precast naik 63% menjadi Rp476 miliar dari Rp291 miliar.
Hingga Juni 2015, Waskita Karya membukukan kontrak baru Rp9,9 triliun atau sekitar 42% dari target Rp23,4 triliun pada tahun ini. Kontrak tersebut tumbuh 39,6% dibandingkan dengan Rp7,1 triliun pada periode yang sama 2014.