Bisnis.com, JAKARTA—Fitch merilis 10 perusahaan yang dinilai paling rentan terhadap dampak pelemahan rupiah, termasuk Japfa Comfeed dan Lippo Karawaci.
Analisis Fitch menunjukkan perusahaan yang paling terpukul dalam skenario depresiasi rupiah 15%—30% dari penghujung 2014.
Tingkat leverage PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), bisa meningkat menjadi 7,9 kali jika rupiah terus melemah.
Kenaikan risiko Japfa adalah konsekuensi dari ketergantungan pada bahan baku impor. Sekitar 40% dari biaya operasi Japfa berdenominasi dolar meski pendapatan mereka sepenuhnya berbentuk rupiah.
Fitch menyatakan rating BB- atas utang JPFA terancam diturunkan jika rupiah terus merosot.
Adapun kenaikan risiko PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) terjadi karena porsi utang dolar mereka yang tinggi.
Namun, rating ketiga perusahaan tersebut masih bisa bertahan meski rupiah terdepresiasi hingga 30%.
Alasannya ASRI telah melakukan hedging atas 37% utang mereka. LPKR bahkan melakukan hedging atas seluruh utang mereka.
Adapun KIJA bisa meraih keuntungan dari depresiasi rupiah melalui divisi pembangkit listrik yang berpendapatan dolar.
10 Perusahaan Paling Terdampak Depresiasi Rupiah
Perusahaan | Rating | Leverage pra depresiasi (kali) | Proyeksi leverage pasca depresiasi (kali)* |
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk | BB- | 3,7 | 7,9 |
PT Lippo Karawaci Tbk | BB- | 3,2 | 3,8 |
PT Pertamina (Persero) | BBB- | 2,2 | 2,6 |
PT Alam Sutera Realty Tbk | B+ | 4,3 | 4,6 |
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk | B+ | 2,2 | 2,5 |
PT Indosat Tbk | BBB | 2,3 | 2,6 |
Star Energy Geothermal Ltd | B+ | 3,0 | 3,2 |
PT PLN (Persero) | BBB- | 4,5 | 4,8 |
PT XL Axiata Tbk | BBB | 3,5 | 3,6 |
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk | BB- | 3,5 | 3,6 |
*skenario depresiasi rupiah 15%
sumber: Fitch