Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot pada jeda siang Senin (6/7/2015), setelah sepanjag pagi terseret sentimen negatif global setelah hasil referendum Yunani dirilis.
IHSG tergelincir 1,26% ke level 4.920 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah tipis 0,74% ke level 4.946,10.
Hasil referendum Yunani pagi ini membawa sentimen negatif ke pasar global. Sebanyak 61% rakyat Yunani menolak persyaratan dana bail out dari kreditor hingga memperpanjang ketidakpastian di zona euro.
Sentimen negatif global menekan pergerakan saham di berbagai bursa Asia dan ikut menekan IHSG yang pagi ini terus bergerak di zona merah pada kisaran 4.920,00—4.960,99.
Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 8 indeks sektoral melemah dan 1 indeks sektoral menguat. Sektor agribisnis merupakan satu-satunya yang menguat dengan kenaikan 0,87%.
Sektor konsumer dan sektor finansial adalah penekan utama IHSG, masing-masing melemah 1,82% dan 1,67%.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) paling tertekan dengan pelemahan 3%, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merosot 2,05%.
Di sisi lain, saham perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) memimpin kenaikan dengan lonjakan 15,63%, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berada di posisi selanjutnya dengan kenaikan 6,99%.
Sebanyak 53 saham menguat, 205 saham melemah, dan 256 saham stagnan dari 514 saham yang diperdagangkan di BEI.
Indeks Bisnis27 hari ini dibuka melemah 1,05% ke level 416,52 kemudian tertekan hingga 1,63% ke level 416,52 pada pukul jeda siang.