Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengklaim kepercayaan asing terhadap ekonomi Indonesia masih sangat tinggi.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan hal itu terlihat dari tiga kali lelang surat utang negara (SUN) sepanjang pekan lalu dan pekan ini yang mengalami oversubscribed dengan menerima penawaran triliunan rupiah di atas target indikatif.
“Kepercayaan pasar terhadap SUN masih sangat tinggi,” katanya dalam konferensi pers mengenai laporan realisasi anggaran semester I-2015 di Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Dia memaparkan lelang SUN pada 23 Juni 2015 menerima penawaran hingga mencapai Rp40 triliun, jauh di atas target indikatif sebesar Rp12 triliun.
Dari penawaran lelang Rp40 triliun tersebut, sebanyak 35% atau Rp14 triliun berasal dari dana milik investor asing.
Melihat besarnya animo pasar, pemerintah kemudian meningkatkan penyerapannya dari semula Rp12 triliun menjadi Rp 18 triliun.
Lelang SUN pada pekan lalu mengalami oversubscribed 3,5 kali. Besarnya penawaran tidak hanya menurunkan imbal hasil (yield) sehingga meningkatkan ruang upsized dari Rp12 triliun menjadi Rp18 triliun. “Asing yang masuk 35% dan sebagian yang menang asing,” kata Bambang.
Pada lelang kedua, lelang SUN berdenominasi dolar AS di pasar lokal juga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed).
Dari target sebesar US$500 juta, jumlah penawaran yang masuk mencapai US$871,7 juta. Adapun dana hasil lelang SUN valas ini akan digunakan untuk memperkuat cadangan devisa.
Terakhir, pada lelang ketiga, yakni lelang surat berharga syariah negara mengalami kelebihan penawaran sebesar Rp3,87 triliun dari target indikatif Rp2,1 triliun.
Dia mengatakan investor yang berinvestasi di surat utang negara terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni kelompok yang gampang masuk dan mudah keluar.
Kelompok kedua adalah investor berorientasi jangka panjang 5-10 tahun, dengan motif melihat ekonomi Indonesia memiliki prospek baik dalam jangka panjang.
Sementara itu, kelompok ketiga adalah investor bank sentral-bank sentral atau pemerintahan negara lain. “Kelompok kedua dan kelompok ketiga yang paling besar,” tegas Menkeu.
Tingginya kepercayaan asing terhadap ekonomi Indonesia tersebut mendorong penurunan imbal hasil SUN seri FR0070 sebagai benchmark.
Yield pada 5 Juni 2015 misalnya tercatat sebesar 8,44% kemudian naik menjadi 8,65% pada 12 Juni 2015, namun kemudian turun menjadi 8,29% pada 30 Juni 2015 menyusul besarnya penawaran dari investor asing dalam lelang SUN.
Menurutnya, tingkat kepercayaan pasar yang tinggi ini akan terus dijaga ke depan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah menjaga level inflasi tetap rendah.
Dia memastikan inflasi 2015 hanya sebesar 4,21% lebih rendah dari tahun lalu. Asing juga tercatat masih menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia.
Aliran masuk bersih (net inflow) di bursa saham tercatat sebesar Rp3 triliun, sedangkan di SUN mencapai Rp76 triliun.