Bisnis.com, JAKARTA—Investor kembali aktif di Bursa Efek Indonesia seiring meredanya kecemasan pasar atas ketidakpastian penyelesaian utang Yunani pada Kamis (2/7/2015).
IHSG hari ini ditutup menguat 0,83% ke level 4.944,78. Indeks terus bergerak di zona hijau pada ksiaran 4.914,43—4.966,58 setelah dibuka naik 0,21% ke level 4.914,43.
“Krisis Yunani yang mereda membuat pelaku pasar lebih cenderung bullish dan mengumpulkan posisi di beberapa saham big cap dan lapis kedua,” kata Yuganur Widjanarko dari HD Capital kepada bisnis.com.
Sebanyak 175 saham menguat, 102 saham merosot, dan 237 saham berakhir stagnan dari 514 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Dua emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memimpin IHSG. BBRI menguat 8,35 poin, sedangkan BBNI naik 5,34 poin.
Direktur Utama BBRI Asmawi Syam mengatakan target kredit mikro BBRI tahun ini senilai Rp17 triliun dan target kredit kecil senilai Rp21 triliun.
Beberapa saham yangmenguat tajam adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang naik 12,65% dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang naik 7,91%.
Di sisi lain, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) merosot 9,48% dan menjadi beban utama pergeakan IHSG hari ini.
Indeks Bisnis27 hari ini melejit 1,21% ke level 420,81, sedangkan rupiah terdepresiasi tipis 0,09% ke Rp13.337 per dolar AS di pasar spot.
Saham-saham pendorong utama IHSG:
BBRI | +3,08% |
BBNI | +5,19% |
LPPF | +7,91% |
GGRM | +4,05% |
Saham-saham penekan utama IHSG:
EMTK | -9,48% |
PGAS | -2,92% |
SUPR | -15,00% |
EXCL | -4,87% |
Sumber: Bloomberg