Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO melonjak di Bursa Malaysia pada Selasa (16/6/2015) terdongkrak harga minyak kedelai yang rebound dari pelemahan 6 hari.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melejit 1,28% ke 2.294 ringgit atau sekitar Rp8,16 juta per ton pada penutupan.
CPO pagi tadi dibuka naik 0,44% ke 2.275 ringgit per ton kemudian sempat naik hingga 1,46% ke 2.298 ringgit atau Rp8,17 juta per ton.
Harga minyak sawit mentah ikut menguat bersama harga minyak kedelai di bursa komoditas Chicago. Kontrak berjangka minyak kedelai Desember 2015 hari ini naik hingga 1,24% ke US$33,43/pound setelah terus ditutup melemah pada 6 hari.
CEO Felda Global Venture Holdings Mohd Emir Mavani Abdullah, seperti dikutip Bloomberg, hari ini mengatakan kebijakan biodisel Indonesia berpotensi mendorong harga CPO.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan kandungan CPO dalam biodisel hingga 15% antara lain menggunakan dana pungutan tambahan untuk ekspor CPO yang berlaku mulai Juli.
Pungutan akan dilakukan oleh badan khusus yang dikepalai eks Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dengan kisaran tarif US$10—US$40 per ton untuk produk sawit dan US$50 per ton untuk CPO.
Ivy Ng dari CIMB Investment Bank, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan pungutan tersebut berpengaruh negatif terhadap perusahaan yang tidak mempunyai usaha hilir.
Perusahaan yang mengolah CPO dinilai bisa menikmati margin tarif pungutan US$50/ton untuk CPO dan tarif US$10—US$40/ton untuk produk turunan.
Adapun perusahaan yang memproduksi biodisel akan mendapatkan keuntungan dari subsidi dana pungutan tersebut.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
16/6/2015 | 2.294 | +1,28% |
15/6/2015 | 2.265 | -0,48% |
12/6/2015 | 2.258 | -1,48% |
11/6/2015 | 2.290 | -0,04% |
10/6/2015 | 2.291 | -1,12% |
Sumber: Bloomberg