Bisnis.com, JAKARTA—PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. menggelontorkan Rp10 miliar untuk membangun fasilitas pengolahan limbah menjadi energi.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan pembangunan fasilitas tersebut dimaksudkan untuk menggalakkan efisiensi guna menekan beban operasional. Saat ini pihaknya telah mengoperasikan satu mesin pengolah limbah untuk memproduksi bahan bakar padat. Perseroan berencana membeli satu mesin tambahan untuk memperbesar kapasitas produksinya. Adapun satu mesin tersebut bernilai sekitar Rp5 miliar.
“Untuk sementara hasil produksi bahan bakar tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal. Kalau memungkinkan akan kami pasarkan juga kepada masyarakat sekitar,” katanya, Rabu (20/5).
Irwan melanjutkan, dengan mengoperasikan satu mesin pengolah limbah pihaknya bisa melakukan penghematan biaya energi hingga Rp700 juta per bulan. Pihaknya menargetkan bisa menghemat hingga Rp1,5 miliar per bulan setelah mesin kedua berhasil diimplementasikan.
Menurut Irwan strategi efisiensi ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pelemahan daya beli yang tengah terjadi. Apalagi dengan kondisi mata uang yang belum beranjak di kisaran Rp13.000, biaya bahan baku farmasi dan pengemasan akan ikut terdongkrak. Emiten berkode SIDO ini juga berencana mengerek harga jual produknya di kisaran 10%-20%.