Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (7/5/2015) berpotensi menguat.
“Rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatannya hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (7/5/2015).
Dikemukakan data tenaga kerja AS tadi malam dirilis turun, sehingga memberikan alasan tambahan untuk indeks dolar kembali melemah hingga 94.
Pernyataan Gubernur Federal Reserve, banks sentral AS, Janet Yellen memukul pasar saham AS.
Di sisi lain, ujarnya, seiring dengan turunnya risiko gagal bayar Yunani, yang ditunjukkan oleh yield obligasi Yunani yang semakin turun, euro melanjutkan tren penguatannya.
“Angka PMI China yang datang kemarin pagi menjaga penguatan mata uang di Asia terhadap dolar tetap minimal. Initial jobless claims serta angka penyaluran kredit AS ditunggu nanti malam,” kata Rangga.
Di dalam negeri, tambahnya, rupiah kemarin mengakhiri tekanan pelemahan, yang terutama diakibatkan oleh faktor internal setelah sentimen pelemahan dolar semakin tinggi Rabu kemarin.
Rupiah menguat hampir bersama seluruh mata uang di Asia terhadap dolar.
Indeks keyakinan konsumen yang turun, menambah daftar indikator yang menunjukkan perlambatan ekonomi.
“Sentimen buruk di pasar keuangan dipercaya telah terefleksi pada penurunan minggu lalu, sehingga tambahan data buruk tidak akan memicu aksi jual yang parah,” kata Rangga.